K-On Ritsu Tainaka

Kamis, 29 Desember 2011

My Secret, Mizuno Saaya

Douka...Please!
Can you keep my secret today?


Kirakira to kagayaku miraa
Watashi wa donna fuu ni utsutte iruno?
Hora hora to temaneku mirai
Korekara donna koto ga okoru no?


Me ni miete iru mono ga subete dewa nai kara!


Muga muchuu de that’s all right
Mayowanaide I wanna try
Jibun no kimochi ni massugu de itai
Dakedo hitotsu ya futatsu kurai
Dare ni mo baretakunai naisho tte aru mono dakara...
Mune ga chotto itamu my secret today


Are kore to fukuramu negai
Watashi wa donna michi wo aruite yuku no?
Iroiro to kikasete nee guys
Anata wa donna asu wo egaku no?


Te no todokanai yume wa nani hitotsu nai kara!


Anchuu mosatsu de that’s all right
Nayandatte don’t wanna cry
Jibun no kimochi wo shinjitsuzuketai
Dakedo hitorikiri de wa tsurai
Fuan de kakaekirenai yowane wo koboshita ano hi...
Mune ni chotto nokoru my regret today


Muga muchuu de that’s all right
Mae wo muite I wanna try
Jibun no kimochi ni massugu de itai
Itsuka daiji na hito ni kurai
Dare ni mo hanashite nai naisho wo uchiakeru kara...
Mune sotto himeta my secret today


(STORY TIME) Kisah Cinta Moe-chan

Hari ini hujan mengguyur di halaman sekolah. Terdengar teriakan  pohon-pohon kegirangan, habisnya hujan sudah beberapa minggu tak mengguyur tanah Bangka. Hari ini, sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar karena ada rapat untuk acara perpisahan anak kelas sembilan, tahun ini.
            Derap langkah Moe terdengar berjalan di koridor menuju lobi. Dia tinggal sendirian disekolah.
            “Ich, siapa sih yang piket! Kelas kotor gini!” kesal Moe sambil menendang-nendang batu yang ada di hadapannya. Tiba-tiba....
           “ADAAAW!” terdengar teriakan seseorang laki-laki. Moe langsung terkejut mendengarnya dan segera melihat ke arah suara teriakan itu.
            “Eh, eh, sori, sori! Enggak sengaja, bro!” ucap Moe sambil berlari-lari kecil menuju ke arah orang yang baru saja kena batu yang dia tendang. Saat tepat Moe berada di depan cowok itu, matanya langsung silau melihat bayang-bayang dari kacamatanya. ‘Wow, keren amat nih cowok!’ pikir Moe sambil ber-love-love dan senyam-senyum tanpa disadarinya.
            “Eh, napa lo senyam-senyum ke arah gue? Gue keren, ya?!” kata cowok itu. ‘Eh, hebat banget nih cowok! Bisa tebak pikiran gue!’ batin Moe.
            “Kok lo malah bengong, sih! Gue memang keren, kan! Ngaku aja lo!” kata cowok itu lagi.
            “Berisik! Sini gue obatin luka lo!” kata Moe sambil berlalu membuang muka.
            Kaki dua orang ini berjalan menuju UKS. Untung, UKS belum terkunci. Moe langsung mengambil obat merah dari dalam kotak P3K dan segera menaruhnya ke atas luka cowok itu.
            “Mana luka, lo?” tanya Moe sedikit kasar.
           “Nih, cepet obatin, Iyem!” olok cowok itu sambil menunjuk ke arah luka di kulit tulang keringnya yang tipis.
            “Enak aja, Iyem, Iyem! Lo tu...BATANG BAMBU!” oceh Moe sambil berkacak pinggang.
            “udah-udah, perkenalkan nama gue Guu-kun
            “Eh, beneran nama lo Guu-kun?! Enggak elit banget nama lo itu!”
            “Wussh, mulut! Mulutmu harimau lo! Emangnya nama lo siapa?” tanya Guu-kun itu sambil membuang mukanya.
            “MOOOOOOEEEE! M. O. E!”
            “Nama lo yang enggak elit kali!,”
            “Enak aja lo! Pembuatan nama ini melibatkan Rahma dan Inez, tau!”
            “Oh.. jadi yang bikin nama kita Rahma sama Inez ya?”
                “Ya iyalah, masa ya iya dong! Buah aja dibelah bukan dibedong! Dua orang yang paling cantik dan imuut yang bikin nama kita!! Nih, udah selesai! Luka elo udah dibalut!” oceh Moe semakin kacau. Benar-benar kacau berantakan!
            “Eh, makasih, ya! Lo ngapain masih disini?” tanya Guu-kun sambil berdiri dari kursi plastik berwarna biru tua dan melirik ke wajah Moe.
            “Emangnya ada urusan sama lo? Enggak ada kan?! Lalu buat apa lo tau?!”  Moe semakin kacau. Tak dapat terkendali lagi.
            “Eh, lo ngajak berantem, ya!” Guu-kun membusungkan dadanya yang tertutup dengan kemeja seragam sekolah. Sepertinya, dia marah akan  ucapan Moe barusan.
            “Eh, lo! Lo enggak berterima kasih banget, sih! Udah diobatin, malah  marah-marah enggak karuan! Gue nyesel ngobatin lo!” kesal Moe sambil membentak meja yang berada di hadapannya saat ini kemudian, dia pergi meninggalkan Guu-kun sendiri di UKS. Guu-kun hanya berkacak pinggang saat Moe keluar.
            “Songong banget sih, tu cewek!” ucap Guu-kun kemudian keluar dari ruangan yang sedikit pengap itu.
≥w≤
hah.. ceritanya udahan ya, nanti disambung lgi ^^
minta kripik plus sarannya yee~~
Salam Kawaii 

Rabu, 28 Desember 2011

PEMBUKAAN ?

Hai Guys! >w<
berhubung blog ini masih baru, jadi kita baru nampilin sedikit postingan..
hahah
Jangan lupa ngomeng plus follow
Pengenalan Nama:
Mai = Rahma Yulia Astuti
Moe=Inez Zhafirah Kawaii

siwon (OwO) yg mau copy silahkan....~~